GAJI MURAH
GAJI MURAH
Kolose 4:1
Anda akan MENDAPATKAN APA yang Anda BAYAR.
Jika MEMBAYAR MURAH, Anda akan MENDAPATKAN PRODUK yang "YAH BEGITULAH" atau LAYANAN "ALA KADARNYA".
Jika MEMBAYAR TIKET EKONOMI, JANGAN HARAP ingin LAYANAN SETARA KELAS BISNIS.
Tentu saja kita PAHAM sekali dengan PRINSIP INI.
Namun sayangnya, kita TIDAK MENERAPKAN PRINSIP itu di TEMPAT KERJA.
Kita sering mendengar pemilik usaha MENGELUHKAN TINGKAT TURNOVER yang TINGGI di perusahaannya.
KARYAWANNYA KELUAR MASUK.
KARYAWAN yang PRODUKTIF, KREATIF, CAKAP, dan BANYAK BERKONTRIBUSI malah KELUAR, yang tinggal hanya KARYAWAN BERKINERJA "YA BEGITULAH".
Ternyata, itu DİSEBABKAN karena GAJI yang diberikan kepada karyawannya itu MINIM SEKALI, bahkan DI BAWAH STANDAR PERUSAHAAN PADA UMUMNYA.
INGIN KARYAWAN BINTANG, tapi kita MEMBAYARNYA dengan MINIM.
Tentu TIDAK BISA!
Jika kita MEMBERI GAJI MINIM tentu saja KARYAWAN BINTANG itu akan KELUAR.
KARYAWAN yang PINTAR, CAKAP, dan punya SKILL MUMPUNI tentu akan MENDAPAT TAWARAN dari perusahaan lain.
Begitu MENDAPAT PENAWARAN GAJI yang LEBIH BESAR tentu saja ia akan KELUAR.
Sedangkan KARYAWAN yang KINERJANYA "YA BEGITULAH" TERLIHAT LOYAL bekerja kepada kita, sebab TIDAK ADA PERUSAHAAN yang MELIRIK dia.
Karena TIDAK MAU MENGANGGUR, apa boleh buat, GAJI MINIM pun tetap membuatnya BERTAHAN.
INI BUKAN BERMAKSUD MENGAJAK Anda ROYAL dalam MENGGAJI PEGAWAI.
Semua harus DİPERTIMBANGKAN dengan BIJAK.
Jika memang PROFIT MARGINNYA sudah MEPET dan TAK MEMUNGKINKAN untuk MEMBERIKAN GAJI TINGGI, PIKIRKAN lagi CARA MENGATASINYA.
Bisa dengan MENCARI LULUSAN BIASA saja, tapi DILATIH dan DIBIMBING dengan BAIK, misalnya.
BERLAKULAH ADIL dan JUJUR kepada PEGAWAI kita.
Ini artinya MEMBERI SESUAI KONTRIBUSINYA.
INGAT, JANGAN BERPIKIR bahwa MEMBERI GAJI MINIM adalah PENGHEMATAN.
Itu PEMIKIRAN KELIRU yang bisa MENGHANCURKAN PERUSAHAAN SENDIRI.
Ini juga TINDAKAN TIDAK ADIL.
Lagipula, BAGAIMANA mungkin PERUSAHAAN kita bisa BERJALAN dan BERKEMBANG dengan BAIK kalau TIDAK ADA KARYAWAN yang MUMPUNI?
Komentar
Posting Komentar