KRITIK TERPEDAS

 



KRITIK TERPEDAS

Matius 6:25-34


Saat BICARA dengan ORANG LAIN, kita cenderung BICARA dengan BAHASA yang HALUS, YAKIN, kita BERUSAHA membuat mereka SENANG.


Banyak kita juga cenderung MEMILIH DIAM saat DIMINTA JUJUR BERPENDAPAT.


Kita BERUSAHA TIDAK BERBUAT SALAH.


Kita ingin menunjukkan jika kita ini BAIK, termasuk dengan MELEMPAR TANGGUNG JAWAB saat BERBUAT SALAH.


Sebaliknya, saat BICARA pada DIRI SENDIRI, kita cenderung BERKATA PEDAS, SANGAT KRITIS, kita suka MERAGUKAN KEPUTUSAN kita, MEMBAYANGI dengan TUNTUTAN dan TEKANAN yang sering kali BERLEBIHAN. 


Kita juga selalu MENYALAHKAN DIRI, termasuk untuk hal-hal yang sebenarnya BUKAN SALAH kita.


BAGAIMANA jika DIBALIK?


BUKAN BERARTI kita lalu menjadi ORANG yang SUKA BERKATA PEDAS kepada orang lain dan selalu MERAGUKAN mereka.


Tapi, BAGAIMANA jika kita BELAJAR LEBIH JUJUR kepada ORANG LAIN, tentu TETAP dengan SOPAN. 


Daripada selalu JAIM (JAGA IMAGE) dan TAK MAU TERLIHAT BURUK, kita mau "TAMPAK BURUK" dengan mau MENGAKU SALAH, MENCOBA HAL BARU, dan BERTANGGUNG JAWAB.


Sebaliknya, kepada DIRI SENDIRI, kita tak hanya bisa MENGKRITIK, tapi juga bisa MEMOTIVASI DIRI, LEBIH PERCAYA DIRI, dan memilih BELAJAR dari KESALAHAN ketimbang MENYALAHKAN DIRI secara BERLEBIHAN.


PENGKRITIK TERPEDAS tidak lain adalah DIRI KITA.


Berapa banyak orang ENGGAN MELAKUKAN SESUATU hanya karena MALU, TIDAK PEDE, TAKUT DIBILANG JELEK, dsb.


SIAPA yang MENGATAKAN itu?


DIRI KITA SENDIRI!


KITALAH yang MEMBAYANGKAN KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN BURUK itu.


KITALAH yang MENGKHAWATIRKAN HAL-HAL yang BELUM TERJADI itu.


Padahal, KEKHAWATIRAN (atau KETAKUTAN dan KERAGUAN) KITA TAK AKAN MENAMBAHKAN APA APA pada HIDUP kita (ay.27).


Bahkan KETAKUTAN itu justru lebih sering MENGURANGI SESUATU dari DIRI KITA, yaitu MENGURANGI KESEMPATAN EMAS untuk MAJU dengan mencoba sesuatu.


MARI KURANGI KRİTİK KRİTİK seperti itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR