MELIHAT SITUASI?
MELIHAT SITUASI?
Pengkhotbah 11:4
Untuk BEROLAH RAGA, Saya pilih ke GYM daripada di RUMAH.
Memang tampaknya RIBET.
Saya harus KELUAR RUMAH, menyediakan WAKTU KHUSUS, juga MEMBAYAR.
Tapi, setidaknya WAKTU di GYM saya pasti BEROLAHRAGA.
MELIHAT semua orang BEROLAHRAGA dan MENGINGAT saya sudah MEMBAYAR, saya jadi LEBIH TERPACU.
Dua hal ini TIDAK SAYA TEMUKAN jika BEROLAHRAGA di RUMAH.
APAKAH kini saya jadi RAJIN BEROLAHRAGA?
BELUM.
Kadang saya tetap merasa TAK ADA WAKTU atau MALAS KELUAR RUMAH.
Ya, memang SULIT jika MOTIVASI kita hanya menunggu DORONGAN dari LUAR saja.
BERAPA SERING kita menunggu DORONGAN dari LUAR baru mau mulai BERGERAK?
Kita enggan BERGERAK dengan ALASAN seperti, SITUASI BELUM MENDUKUNG, KONDISI BELUM MEMUNGKINKAN, karena BELUM ADA yang PERNAH MELAKUKANNYA, dsb.
Padahal, hanya karena BELUM PERNAH ADA yang MELAKUKAN, bukan berarti itu pasti GAGAL.
Kita juga TIDAK PERNAH BENAR-BENAR TAHU KAPAN SITUASI atau KONDISI MENDUKUNG jika kita BELUM MEMULAINYA.
Yang pasti, AKIBAT dari KEBIASAAN seperti ini adalah kita akan menjadi TIDAK KONSISTEN.
Kita TERGANTUNG pada ORANG LAIN atau FAKTOR LUAR.
Kita suka menunggu merasa NYAMAN dulu baru BERTINDAK.
Padahal, PERASAAN MANUSIA itu begitu mudah BERUBAH.
Kita juga akan cenderung MUDAH MENYERAH karena saat TANTANGAN atau MASALAH DATANG, kita sudah buru-buru menganggapnya sebagai TANDA kita sudah GAGAL.
FAKTANYA, tidak ada orang yang SUKSES TANPA pernah menghadapi TANTANGAN dan MASALAH.
Kita memang PERLU dan HARUS bisa MEMERHATIKAN SITUASI (Luk. 12:54-55).
Kita harus bisa membuat RENCANA dan PERHITUNGAN MATANG sebelum BERTINDAK (Luk. 14:28-30).
Namun, Alkitab juga berkata, jika kita “SENANTIASA” MENUNGGU SITUASI BAIK dulu baru BERGERAK, maka kita TIDAK AKAN PERNAH BERGERAK dan tentu juga TAK AKAN PERNAH MENGHASILKAN apa-apa.
PERIKSA KEADAAN, tapi JANGAN MENUNGGU KEADAAN.
SESUAIKAN LANGKAH kita dengan KEADAAN yang ada.
Komentar
Posting Komentar