MEMASARKAN KEBIASAAN



MEMASARKAN KEBIASAAN
Roma 12:2

Pasangan Tim & Nina Zagat, adalah PEMILIK LEMBAGA SURVEI tentang RESTORAN di seluruh Amerika.

Para PENGUSAHA RESTORAN tentu saja akan dengan SENANG HATI mempersilakan bahkan MENGUNDANG pasangan Zagat untuk mau MAKAN di RESTORANNYA.

SAJIAN & LAYANAN TERBAIK pasti DIBERIKAN.

Pasangan Zagat tinggal MEMILIH saja.

Uniknya, dilaporkan bahwa ada sebuah RESTORAN Chinese Food JADUL di New York yg SELALU mereka KUNJUNGI setidaknya sekali dalam seminggu, sejak bertahun-tahun.

APAKAH RESTORAN itu adalah yg PALING ENAK se-Amerika atau se-New York sehingga Zagat SANGAT SUKA makan di situ?

BELUM TENTU.

Mungkin BANYAK RESTORAN yg jauh LEBIH BAIK & ENAK.

Itulah KEKUATAN KEBIASAAN.

Ini perlu marketers atau perusahaan pada umumnya, SADARI.

Nyatanya, "KOMPETITOR" kita tak hanya produk lain saja, tapi juga KEBIASAAN masyarakat.

Untuk itulah, sebagai PEMASAR, kita tak hanya perlu MENGENALKAN produk, memberikan DISKON, atau membuat PROMO menarik saja.

Kita juga perlu melakukan RISET PASAR & EDUKASI, hingga produk kita bisa jadi hal yg BIASA DIPAKAI oleh masyarakat.

Misalnya, siapa yg pernah melihat IKLAN produk minyak cap Tawon?
Produk dari Makassar yg usianya sudah lebih dari 1 abad ini sudah menjadi KEBIASAAN di masyarakat.

Bahkan TANPA IKLAN, mereka tetap LARIS karena sudah menjadi satu KEBIASAAN.

BAGAIMANA membuat produk Anda menjadi bagian dari KEBIASAAN masyarakat, inilah TANTANGAN yg harus kita SAMBUT.

Sudah tentu produk itu harus SERING DIGUNAKAN, dapat MENGOBATI sesuatu yg NEGATIF yg DIALAMI konsumen, SEDERHANA, MEMILIKI MANFAAT yg beragam, dll.

KEBIASAAN dapat dibilang adalah hal TERKUAT yg mampu MENGGERAKKAN manusia melakukan sesuatu.

Itu sebabnya, FIRMAN TUHAN juga menekankan agar kekristenan menjadi sebuah KEBIASAAN atau GAYA HIDUP (Roma 12:2).

“TANTANGAN kita adalah membuat produk yg tidak hanya BISA tapi BIASA dipakai masyarakat.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR