SAAT KEWALAHAN
SAAT KEWALAHAN
Mazmur 61
Lahan fasum (fasilitas umum) seluas:1.500 m2 itu dibiarkan MANGKRAK bertahun-tahun.
RUMPUT LIAR tumbuh subur hingga SETINGGI DADA.
Lalu, warga sepakat MENGUBAH sebagian tanahnya menjadi lapangan futsal.
Saya yg saat itu berada di BAGIAN UTARA melihat betapa BANYAK rumput yg harus DIPANGKAS.
Wow, PEKERJAAN BERAT dan sepertinya bakal LAMA SELESAINYA, pikir saya.
Setelah MENGITARI dan TIBA di sisi SELATAN lahan, saya TERKEJUT.
Tanah yg BERSIH dari rerumputan sudah mencapai SETENGAH BAGIAN, betapa jauh KEMAJUAN yg sudah DICAPAI.
Saat berada di sisi UTARA, saya tidak bisa melihat progress pekerjaan karena TERHALANG rumput yg TINGGI.
Demikian pula yg kadang-kadang kita ALAMI saat TERLIBAT dalam sebuah PROYEK atau PEKERJAAN BESAR?
Ketika melihat BANYAKNYA TUGAS yg masih harus DISELESAIKAN, muncul perasaan KEWALAHAN.
Kita TIDAK TAHU kapan PEKERJAAN ini akan SELESAI.
PEKERJAAN masih SEGUNUNG, WAKTU TERBATAS, TENAGA sudah TERKURAS, PIKIRAN LETIH.
TANGGUNG JAWAB yg kita emban menjadi terasa LEBIH BERAT.
Tiba-tiba kita merasa SANGAT LELAH.
Jika kita hanya TERPAKU pada TUMPUKAN MASALAH yg ada di hadapan kita, kita bisa merasa TIDAK BERDAYA.
Saat Daud merasa LEMAH LESU, ia berseru kepada ALLAH, “TUNTUNLAH aku ke GUNUNG BATU yg terlalu tinggi bagiku” (Mzm. 61:3).
la TIDAK SANGGUP NAIK ke sana dengan KEKUATANNYA SENDIRI, karena itu Daud berseru kepada DIA yg selalu bersedia untuk MENOLONG.
Dari ATAS GUNUNG BATU yg TINGGI, kita bisa MELIHAT dengan PERSPEKTIF LEBIH LUAS.
Kita bisa MELIHAT PROGRES yg telah kita CAPAI.
Kita bisa MELIHAT bahwa TUGAS BERAT ini ada UJUNGNYA.
Jadi, saat merasa KEWALAHAN, BERSERULAH kepada ALLAH, dan seperti kata Fransiskus dari Assisi, “MULAILAH dengan MENGERJAKAN yg harus DIKERJAKAN, lalu dilanjutkan dengan apa yg mungkin DIKERJAKAN, dan tiba-tiba Anda mendapati diri sedang MENGERJAKAN apa yg MUSTAHIL untuk DISELESAIKAN.”
Komentar
Posting Komentar