BELAJAR DARI KESALAHAN
BELAJAR DARI KESALAHAN
Hakim-hakim 2:6-23
Kita mungkin pernah tahu SESEORANG BERULANG KALI KAWIN CERAI.
Tidak hanya 1-2X, tapi bisa 3-4X.
Pada BERCERAI, biasanya orang itu menyatakan PENYESALANNYA.
la MENGAKUI bahwa ia telah SALAH PILIH pasangan.
MASALAHNYA, SALAH PILIH pasangan kok BERULANG-ULANG?
KESIMPULANNYA, orang itu memang telah melakukan KESALAHAN, namun PERSOALAN yang lebih utama adalah ia TIDAK BISA BELAJAR dari KESALAHAN yang telah dibuatnya.
Selama TIDAK BISA BELAJAR dari KESALAHAN, maka KESALAHAN yang SAMA akan terus BERULANG.
SAMPAI KAPAN BERHENTINYA?
SAMPAI ia bisa BELAJAR dari KESALAHAN tersebut!
Di zaman hakim-hakim, BERULANG KALI bangsa Israel "DIHAJAR" TUHAN.
Mereka BERPALING dari TUHAN untuk MENYEMBAH BERHALA.
Baru setelah musuh MENINDAS mereka, mereka SADAR, BERTOBAT, dan MINTA TOLONG kepada TUHAN (ay. 18).
TUHAN pun BERBELAS KASIHAN dan MEMBANGKITKAN seorang HAKIM untuk MENYELAMATKAN mereka.
Tapi begitu HAKIM itu MATI, mereka kembali BERBUAT JAHAT, bahkan LEBIH JAHAT dari nenek moyang mereka (ay. 19).
POLA ini terus BERULANG-ULANG dan menunjukkan bahwa bangsa Israel TAK BISA atau TIDAK MAU BELAJAR dari KESALAHAN mereka.
Tak heran kalau TUHAN sendiri menyebut mereka sebagai BANGSA yang BEBAL!
Kita semua BISA MELAKUKAN KESALAHAN.
MASALAHNYA, APAKAH kita bisa BELAJAR dari KESALAHAN itu sehingga TIDAK TERULANG LAGI di kemudian hari?
ATAUKAH kita termasuk bilangan ORANG BEBAL, SALAH tapi TIDAK BISA BELAJAR dari KESALAHAN.
Kalau sudah masuk kategori BEBAL, OBATNYA SUSAH DICARI!
Sebab diperlukan KERENDAHAN HATI untuk MENGAKUI KESALAHAN, bersedia menerima KOREKSI, dan melakukan PERBAIKAN-PERBAIKAN supaya HAL yang SAMA TIDAK SAMPAI TERULANG.
LEBIH BAIK melakukan KESALAHAN BESAR tapi kita BISA BELAJAR dari KESALAHAN itu, daripada sepertinya melakukan KESALAHAN-KESALAHAN KECIL tapi kita TIDAK BISA BELAJAR dan TERUS MENGULANGNYA.
Komentar
Posting Komentar