TAK PERNAH CUKUP

 



TAK PERNAH CUKUP

Lukas 15:11-32


Ali Hafed, seorang petani di Afrika TERGIUR mendengar kabar temannya yang KAYA MENDADAK setelah MENAMBANG BERLIAN.


Ali MENJUAL RUMAH dan TANAHNYA lalu berkeliling MENCARI BERLIAN.


Sekian lama, TAK SATU pun BERLIAN ia TEMUKAN.


Ali menjadi MISKIN, KECEWA, dan akhirnya BUNUH DIRI.


Sementara itu, pihak yang MEMBELI TANAH Ali menemukan BATU ANEH di ladang bekas milik Ali. 


Setelah diteliti, BATU itu adalah BERLIAN!


Ternyata, di BAWAH LAHAN bekas MILIK Ali itu terkandung TAMBANG BERLIAN TERBESAR di Afrika saat itu.


Ali MENCARI BERLIAN KE MANA-MANA padahal sudah sekian lama ia MEMILIKINYA.


Si anak bungsu yang MEMINTA HARTA WARISAN dari bapaknya lalu PERGI dari rumahnya.


Padahal, di rumahnya itu, ia hidup PENUH KECUKUPAN dan MEMILIKI SEGALANYA.


Hanya saja, ia ternyata LEBIH MENCINTAI HARTA ayahnya dan TIDAK LAGI INGIN HIDUP bersama ayahnya.


Seperti Ali Hafed, si bungsu kemudian BERKELANA, MENGHAMBURKAN UANGNYA untuk hal SIA-SIA dan akhirnya TAK PUNYA APA-APA LAGI.


Banyak orang SEPERTI SI BUNGSU maupun Ali Hafed.


RASA TIDAK PERNAH PUAS dan TAK PERNAH CUKUP mendorong kita ingin MENEMUKAN KEBAHAGIAAN dari HAL-HAL DI LUAR SANA.


Padahal sesungguhnya APA yang kita CARI itu sudah kita PUNYAI.


Ini BUKAN BERARTI kita TIDAK BOLEH INGIN LEBIH BERKEMBANG, LEBIH MAJU, LEBIH BAHAGIA, LEBIH SUKSES, dsb.


Tapi ini justru MENDORONG kita untuk terus MAJU dan TAK MUDAH BERPUAS DIRI. 


Namun, kita tetap harus WASPADA agar RASA TIDAK PUAS itu tidak membuat kita BERSIKAP KELIRU. 


BEBERAPA HAL ini harus tetap kita INGAT.


1. Tetaplah BERSYUKUR.


2. JANGAN BIARKAN KESULITAN mencuri PENGHARAPAN kita.


3. JANGAN LARI tapi HADAPI.


JANGAN CARI SOLUSI DI LUAR TUHAN, tapi MINTA HIKMAT dan KEKUATAN dari-Nya.


Dengan demikian, RASA TAK PUAS kita justru menghasilkan PERUBAHAN dan TEROBOSAN BARU.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR