HIKMAT DAN KENDALI


HIKMAT DAN KENDALI
Amsal 2

Ada film yg berdasarkan KISAH NYATA, tentang KEHIDUPAN masyarakat di Afghanistan yg sedang mengalami KONFLIK.

Di wilayah itu, pemimpin diktator MENGHUKUM MATI orang tua yg MENGAJARI anaknya bahasa Inggris.

TUJUANNYA jelas, kalau rakyatnya BODOH maka mereka GAMPANG DIATUR dan DIKENDALIKAN.

Itu sebabnya para diktator punya PRINSIP bahwa PENGETAHUAN adalah KEKUASAAN.

Jika ingin MENGENDALIKAN orang, BATASI PENGETAHUAN mereka.

Sejarah mencatat bahwa PARA PENGUASA LALIM tak segan-segan MEMBAKAR BUKU-BUKU dan MEMBUNUH orang-orang BERPENGETAHUAN yg bisa MENGANCAM KEKUASAAN mereka.

Di USA sendiri, pada zaman perbudakan ada ATURAN yg menyatakan bahwa MENGAJARI budak untuk bisa BACA dan TULIS adalah sebuah PELANGGARAN HUKUM.

ORANG PINTAR MENGENDALIKAN, ORANG BODOH DIKENDALIKAN.

BERSYUKURLAH bahwa kita HIDUP di era KEBEBASAN, yg mana setiap orang punya HAK yg SAMA untuk BELAJAR, MENAMBAH WAWASAN, dan menjadi PINTAR.

Mereka yg MEMANFAATKAN HAK tersebut untuk mengejar HIKMAT akhirnya menjadi SUKSES.

Sedangkan mereka yg MALAS MENCARI PENGETAHUAN akan "DIPERBUDAK” oleh SITUASI dan KEADAAN.

Jauh sebelum orang-orang yg menyadari bahwa PENGETAHUAN adalah KEKUASAAN, Salomo sudah menyatakan bahwa HIKMAT adalah KUNCI untuk MERAIH SUKSES dalam KEHIDUPAN.

Bahkan di kitab Amsal, kita akan menemukan tema sentral bahwa HIKMAT itu PENTING dan BERHARGA.

Bahkan, LEBIH BERHARGA dari EMAS TUA dan LEBIH INDAH dari BATU PERMATA.

APAKAH kita masih mau terus BELAJAR dan MENAMBAH PENGETAHUAN?

APAKAH kita selalu ingin MENINGKATKAN SKIL dan KEMAMPUAN kita?

Ataukah SEBALIKNYA kita malah BERPUAS DIRI dengan PENGETAHUAN yg sekarang kita MILIKI?

KEPUTUSAN ada di TANGAN kita masing-masing.

Mereka yg mengejar HIKMAT akan menjadi orang BERHASIL, sedangkan mereka yg MENUTUP TELINGA untuk PENGAJARAN akan menjadi orang GAGAL.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?