SUDAH JATUH DITIMPA TANGGA

1 Samuel 1:7
Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.

SUDAH JATUH DITIMPA TANGGA
Bacaan: 1 Samuel 1:1-18

Kita dapat mengalami apa yg disebut sudah jatuh ditimpa tangga.
Karena sebuah kesalahan sepele, kita kena damprat bos. Harus mengerjakan lagi pekerjaan itu dari awal dan harus lembur di kantor. Lalu, dg tubuh penat kita pulang mengendarai motor tua.
Baru separuh jalan, tiba² motor macet, kehabisan bensin. Terpaksalah kita menuntunnya. Sesampai di rumah, istri sudah menunggu. Bukan dg sapaan ramah, tapi omelan karena kita pulang larut malam. "Mengapa sepanjang hari ini aku mengalami situasi yg menyebalkan?"

Hana pun mengalami berbagai kemalangan secara ber-tubi². Hati perempuan mana yg tidak pilu jika tidak mampu memberikan keturunan untuk sang suami?
Saat itu, hal ini sebuah aib besar, dan Hana pun merasakan kepiluan ini. Tidak berhenti di situ, Penina, istri Elkana yg lain, setiap kali bertemu selalu menyakiti hati dan merendahkan Hana.
"Mengapa semua penderitaan ini ber-tubi² menimpaku?" demikianlah kiranya jeritan hati Hana. Hana sungguh mengalami apa yg disebut: sudah jatuh ditimpa tangga.

Tidak nyaman ketika kita harus menderita secara beruntun dan se-olah² tidak terlihat ada jalan keluar. Namun, dalam situasi seperti itulah kita diminta untuk tetap tenang, sabar, dan banyak berdoa. Ya, Tuhan mendengar dg jelas kepiluan hati kita.  Dan nyatalah bhw doa yg kita naikkan dg hati yg hancur, tidak  dipandang hina oleh Tuhan.  Seperti terbukti dalam hidup Hana.-SYS

DI TENGAH PENDERITAAN YG BERLANGSUNG SECARA BERUNTUN, PERCAYALAH BAHWA TANGAN TUHAN SENANTIASA MENUNTUN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?