PHK BUKAN AKHIR

PHK BUKAN AKHIR
Kejadian 39

Stasiun TV mana yg akan MENOLAK memperkerjakan Oprah Winfrey?

Perusahaan rekaman mana yg MENOLAK memiliki Lady Gaga sebagai artisnya?

Siapakah yg akan MENOLAK memperkerjakan Mozart sebagai pemain organ di gerejanya?

Laboratorium mana yg akan MENOLAK memperkerjakan Thomas Alfa Edison?

Media cetak mana yg akan MENOLAK memperkerjakan Walt Disney sebagai kartunisnya atau Truman Capote sebagai jurnalisnya?

Jika kita bayangkan SAAT ini, mungkin kita pikir TAK AKAN ADA yg MELAKUKANNYA.

Nama-nama di atas adalah orang-orang TERBAIK DI BIDANGNYA.

Namun, NYATANYA mereka semua PERNAH mengalami sakitnya DIPECAT.

Oprah DIPECAT karena dianggap terlalu terbawa perasaan sebagai reporter.

Lady Gaga DIPUTUS KONTAK karena perusahaan rekaman tak sabar menunggu proses penyelesaian album pertamanya.

Mozart DIPECAT karena berselisih dengan uskup pemimpin katedral tersebut yg memang tak terlalu suka musik.

Edison DIPECAT karena menumpahkan sebuah cairan.

Walt Disney DIPECAT karena dianggap kurang imajinatif dan Capote DIPECAT karena membuat marah penyair Robert Frost.

Di sini, saya tidak sedang mendorong Anda untuk DIPECAT atau SANTAI dalam BEKERJA karena TAK TAKUT ANCAMAN PHK.

Poinnya adalah PEMECATAN itu sama sekali BUKAN berarti KIAMAT.

Yusuf diakui punya KINERJA SANGAT BAIK saat berada di rumah Potifar.

Namun, FITNAHAN membuat ia tidak hanya DIPECAT tapi juga DIHUKUM.

Akan tetapi, ibarat sebuah MUTIARA yg terjatuh di dalam sebuah LUMPUR, yg KOTOR pun, MUTIARA TETAP MUTIARA.

Dalam penjara, Yusuf pun tetap menunjukkan KUALITASNYA yg EKSELEN.

TANPA KUALITAS & SEMANGAT Yusuf untuk tetap melakukan yg TERBAIK meski di dalam penjara, bisa jadi KISAHNYA hanya akan BERAKHIR di PENJARA saja.

PHK bukan akhir jika kita tetap MEMPERTAHANKAN KUALITAS kita, TIDAK MENYERAH & terus BERUSAHA.

PERCAYALAH jika Anda memang punya KUALITAS, PHK pun tak akan bisa MEMBENDUNGNYA.

🌟МΘЯИIИ‎Ĝ🌟
🏆Ĥαppy ϑαy🏆
⚓ǤƁŮ⚓

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?