YESUS & BIJI GANDUM
YESUS & BIJI GANDUM
Yohanes 12:20-36
Pada tahun 1960an, seorang arkeolog menemukan BENIH KURMA yg setelah diteliti, didapati USIANYA adalah 2000 tahun.
BENIH yg ditemukan di Masada, lsrael itu kemudian DISIMPAN.
Hingga pada 2005, dilakukan upaya MENUMBUHKAN beberapa dari BENIH itu.
USAHA itu ternyata BERHASIL.
Dari BENIH itu tumbuhlah POHON KURMA.
Namun sekarang, KURMA itu TAK LAGI BISA disebut BERUSIA 2000 tahun, melainkan BELASAN TAHUN saja.
Jika BENIH KURMA itu bisa MEMILIH, APAKAH ia merasa sayang karena STATUSNYA sebagai BENIH BERUSIA RIBUAN TAHUN harus LENYAP?
Semestinya TIDAK.
SEHEBAT-HEBATNYA sebuah BENIH keberadaannya akan jauh LEBIH BERHARGA dan BERMANFAAT saat ia DITANAM dan MENJADI POHON.
Sebuah BIJI atau BENIH akan tetap jadi BENIH, tapi sebuah POHON akan bisa MENGHASILKAN BUAH dan dari BUAH itu muncul PULUHAN, RATUSAN bahkan RIBUAN BIJI/BENIH lain.
YESUS mengibaratkan diri-NYA seperti BIJI GANDUM.
Yg lA maksudkan adalah tentang KEMATIAN-NYA.
Di sini, YESUS memang sengaja MENEKANKAN bagaimana IA harus MATI.
Tapi, bedanya, KEMATIAN-NYA BUKANLAH AKHIR.
KEMATIAN-NYA justru adalah AWAL TUMBUHNYA “POHON" yg BERBUAH, yg akan MENGHASILKAN banyak BIJI yang akan BERTUMBUH, BERBUAH, dan BERMULTIPLIKASI.
KEMATIAN-NYA justru adalah TITIK TOLAK, karena dari situlah lA BANGKIT.
IA bahkan juga MEMENANGKAN kita, MENEBUS kita, sehingga kita kini menjadi MILIK-NYA.
Sebagaimana yg terjadi pada YESUS, PROSES HIDUP kita ada kalanya juga TERJADI seperti itu.
Ada kalanya, untuk dapat mengalami PERUBAHAN, kita perlu kembali ke TITIK NOL.
Kita perlu MENGULANGI dari AWAL.
Kita perlu "DIMATIKAN" dalam artian harus mau MERENDAHKAN DIRI, BELAJAR lagi, MERINTIS lagi, dsb.
Memang itu BERAT.
Tapi, jika memang hal itu akan membuat kita bisa BERTUMBUH LEBIH HEBAT, JANGAN BERSUNGUT-SUNGUT, BERSYUKURLAH karena kita masih punya KESEMPATAN itu!
Yohanes 12:20-36
Pada tahun 1960an, seorang arkeolog menemukan BENIH KURMA yg setelah diteliti, didapati USIANYA adalah 2000 tahun.
BENIH yg ditemukan di Masada, lsrael itu kemudian DISIMPAN.
Hingga pada 2005, dilakukan upaya MENUMBUHKAN beberapa dari BENIH itu.
USAHA itu ternyata BERHASIL.
Dari BENIH itu tumbuhlah POHON KURMA.
Namun sekarang, KURMA itu TAK LAGI BISA disebut BERUSIA 2000 tahun, melainkan BELASAN TAHUN saja.
Jika BENIH KURMA itu bisa MEMILIH, APAKAH ia merasa sayang karena STATUSNYA sebagai BENIH BERUSIA RIBUAN TAHUN harus LENYAP?
Semestinya TIDAK.
SEHEBAT-HEBATNYA sebuah BENIH keberadaannya akan jauh LEBIH BERHARGA dan BERMANFAAT saat ia DITANAM dan MENJADI POHON.
Sebuah BIJI atau BENIH akan tetap jadi BENIH, tapi sebuah POHON akan bisa MENGHASILKAN BUAH dan dari BUAH itu muncul PULUHAN, RATUSAN bahkan RIBUAN BIJI/BENIH lain.
YESUS mengibaratkan diri-NYA seperti BIJI GANDUM.
Yg lA maksudkan adalah tentang KEMATIAN-NYA.
Di sini, YESUS memang sengaja MENEKANKAN bagaimana IA harus MATI.
Tapi, bedanya, KEMATIAN-NYA BUKANLAH AKHIR.
KEMATIAN-NYA justru adalah AWAL TUMBUHNYA “POHON" yg BERBUAH, yg akan MENGHASILKAN banyak BIJI yang akan BERTUMBUH, BERBUAH, dan BERMULTIPLIKASI.
KEMATIAN-NYA justru adalah TITIK TOLAK, karena dari situlah lA BANGKIT.
IA bahkan juga MEMENANGKAN kita, MENEBUS kita, sehingga kita kini menjadi MILIK-NYA.
Sebagaimana yg terjadi pada YESUS, PROSES HIDUP kita ada kalanya juga TERJADI seperti itu.
Ada kalanya, untuk dapat mengalami PERUBAHAN, kita perlu kembali ke TITIK NOL.
Kita perlu MENGULANGI dari AWAL.
Kita perlu "DIMATIKAN" dalam artian harus mau MERENDAHKAN DIRI, BELAJAR lagi, MERINTIS lagi, dsb.
Memang itu BERAT.
Tapi, jika memang hal itu akan membuat kita bisa BERTUMBUH LEBIH HEBAT, JANGAN BERSUNGUT-SUNGUT, BERSYUKURLAH karena kita masih punya KESEMPATAN itu!
Komentar
Posting Komentar