MEROSOT, TAPI BERTAMBAH KUAT
MEROSOT, TAPI BERTAMBAH KUAT
2 Korintus 4:1-18
USIA saya TERUS BERTAMBAH.
Tak terasa, USIA saya sudah menginjak kepala 5.
Banyak PERUBAHAN terjadi, khususnya KEKUATAN saya secara FISIK.
Saat masih REMAJA dulu, saya JARANG merasa CAPEK.
Kini GAMPANG LETIH.
Dulu kena TERPAAN ANGIN saya senang, kini TERPAAN KIPAS ANGIN saja membuat saya MASUK ANGIN.
Dulu BADAN masih sangat LENTUR, sekarang BADAN KAKU dan gampang pegal-pegal.
Dulu saya “OMNIVORA” pemakan segalanya, kini harus lebih HATI-HATI dan kerap bertindak seperti AHLI GIZI yg menghitung kandungan sebuah makanan sebelum memutuskan untuk menyantapnya.
Rupanya Paulus juga mengalami MASALAH yg SAMA.
Seiring MENUANYA Paulus secara usia, manusia lahiriahnya juga semakin MEROSOT.
Paulus mengakui bahwa KEKUATANNYA tidak seperti dulu.
Namun bagi Paulus ini yg LEBIH PENTING: manusia batiniahnya DIBAHARUI dari sehari ke sehari (ay. 16)!
Terus terang, ayat ini menjadi PENGHIBURAN bagi kita yg sudah MEROSOT secara FISIK.
TIDAK menjadi MASALAH kalau manusia lahiriah kita MEROSOT, asalkan MANUSIA BATINIAH kita terus DIBAHARUI dari sehari ke sehari.
TIDAK jadi MASALAH kalau kita LEMAH secara FISIK, asal MANUSIA ROHANI kita tetap KUAT, bahkan SEMAKIN KUAT.
TIDAK JADI SOAL jika secara FISIK kita TIDAK SEKUAT dulu, asal pada MASA TUA kita masih BERBUAH, menjadi GEMUK dan SEGAR secara ROHANI (Mzm.92:15).
MUSIM PERUBAHAN boleh terjadi, tapi JANGAN PERNAH BERHENTI BERBUAH.
SEMAKIN USIA kita BERTAMBAH, biarlah kita semakin BIJAK.
Kita meninggalkan JEJAK KEHIDUPAN yg BAIK.
TELADAN HIDUP seperti itu adalah BERKAT TERBAIK yg bisa kita WARISKAN kepada generasi yg ada di bawah kita.
KEHIDUPAN yg penuh dengan BUAH, menjalani KEHIDUPAN seperti ini sungguh MEMUASKAN!
“MANUSIA LAHIRIAH boleh MEROSOT, tapi MANUSIA BATINIAH harus menjadi SEMAKIN KUAT di dalam DIA.”
2 Korintus 4:1-18
USIA saya TERUS BERTAMBAH.
Tak terasa, USIA saya sudah menginjak kepala 5.
Banyak PERUBAHAN terjadi, khususnya KEKUATAN saya secara FISIK.
Saat masih REMAJA dulu, saya JARANG merasa CAPEK.
Kini GAMPANG LETIH.
Dulu kena TERPAAN ANGIN saya senang, kini TERPAAN KIPAS ANGIN saja membuat saya MASUK ANGIN.
Dulu BADAN masih sangat LENTUR, sekarang BADAN KAKU dan gampang pegal-pegal.
Dulu saya “OMNIVORA” pemakan segalanya, kini harus lebih HATI-HATI dan kerap bertindak seperti AHLI GIZI yg menghitung kandungan sebuah makanan sebelum memutuskan untuk menyantapnya.
Rupanya Paulus juga mengalami MASALAH yg SAMA.
Seiring MENUANYA Paulus secara usia, manusia lahiriahnya juga semakin MEROSOT.
Paulus mengakui bahwa KEKUATANNYA tidak seperti dulu.
Namun bagi Paulus ini yg LEBIH PENTING: manusia batiniahnya DIBAHARUI dari sehari ke sehari (ay. 16)!
Terus terang, ayat ini menjadi PENGHIBURAN bagi kita yg sudah MEROSOT secara FISIK.
TIDAK menjadi MASALAH kalau manusia lahiriah kita MEROSOT, asalkan MANUSIA BATINIAH kita terus DIBAHARUI dari sehari ke sehari.
TIDAK jadi MASALAH kalau kita LEMAH secara FISIK, asal MANUSIA ROHANI kita tetap KUAT, bahkan SEMAKIN KUAT.
TIDAK JADI SOAL jika secara FISIK kita TIDAK SEKUAT dulu, asal pada MASA TUA kita masih BERBUAH, menjadi GEMUK dan SEGAR secara ROHANI (Mzm.92:15).
MUSIM PERUBAHAN boleh terjadi, tapi JANGAN PERNAH BERHENTI BERBUAH.
SEMAKIN USIA kita BERTAMBAH, biarlah kita semakin BIJAK.
Kita meninggalkan JEJAK KEHIDUPAN yg BAIK.
TELADAN HIDUP seperti itu adalah BERKAT TERBAIK yg bisa kita WARISKAN kepada generasi yg ada di bawah kita.
KEHIDUPAN yg penuh dengan BUAH, menjalani KEHIDUPAN seperti ini sungguh MEMUASKAN!
“MANUSIA LAHIRIAH boleh MEROSOT, tapi MANUSIA BATINIAH harus menjadi SEMAKIN KUAT di dalam DIA.”
Komentar
Posting Komentar